Niko terperanjat mendengar apa yang barusan diucapkan oleh Ezio. Apa dia sakit karena semalam tak sengaja berciuman denganku? Astaga! Apa sampai segitunya? Diam-diam, Niko merasa bersalah meski itu bukan salahnya, tapi salah Ezio yang bermain skateboard di dalam rumah dan sepertinya memang disengaja. Tapi tetap saja Ezio adalah tanggungannya dan berarti itu menjadi tanggung jawabnya, bukan? "Kenapa, Ayah diam sekarang?" cicit Ezio di mobil yang melaju tanpa suara. Biasanya selama perjalanan, Niko tak henti-hentinya memberikan petuah dan nasehat yang panjang lebar padanya. Niko tak merespon bahkan sampai mereka hampir tiba di rumah. Apa yang Ayah pikirkan? Apakah dia sedang memikirkan Bu Agni? Ezio tersenyum sendiri meski tidak tahu apa yang ada dalam isi pikiran Niko saat ini.