Ruang ganti itu diselimuti aroma lembut mawar putih dan wangi foundation mewah. Marina duduk di depan cermin besar dengan bingkai emas, sementara Bibi Carol memandanginya dari sofa dekat meja rias. Lampu-lampu di sekitar kaca memantulkan cahaya hangat yang menyorot kulit marina yang berkilau. Make up artist terbaik sudah disewa dan didatangkan khusus ke pulau pribadi tersebut guna memastikan penampilannya sempurna menuju altar. “Sedikit lagi, Sayang. Aku ingin melihatmu sempurna di hari pernikahanmu!” ucap Bibi Carol dengan suara lembut bergetar karena haru. Ia menatap pantulan keponakannya yang kini bukan lagi gadis kecil yang dulu sering menangis kehilangan orang tua, melainkan wanita yang sebentar lagi akan menjadi istri seseorang. Marina tersenyum kecil. “Mereka membuatku tampak

