Jawaban Draco tenang, bahwa dia ingin tidur di kamar itu bersama tunangannya. Akan tetapi, meski dia tenang, Marina tentu saja sama sekali tidak tenang. “Apa kamu bilang? Mau tidur di sini denganku?” engah wanita cantik berkulit putih lembut tersebut menatap dengan terbelalak. Bahu kekar Tuan Muda Lycenzo hanya mengendik satu kali, dan ia kembali berjalan mendekati ranjang. “Kamu tidak boleh tidur di sini!” geleng Marina. “Why? Aku tunanganmu, apa salahnya kalau aku tidur di sini?” tatap mafia tersebut dengan tajam dan senyum dingin. Makin tersengal saja napas Marina. Debaran di dadanya menggila, terutama karena postur tubuh bagian atas milik Draco sungguh menggoda naluri kewanitaannya. Namun, ia tidak segila itu untuk bisa jatuh hati hanya karena otot sixpack yang kekar berdempeta

