Bagian 28

1279 Words

Irish mengetuk pintu dua kali, menyadarkan Reza yang tengah melamun di kursi kebesarannya. Pria itu mengerjap beberapa kali lalu suara tegasnya mulai terdengar di gendang telinga Irish. "Masuk!" Titahnya dengan nada yang tinggi. Irish membuka pintu lalu berjalan masuk ke dalam. Betapa terkejutnya Reza saat melihat gadis pujaan hatinya ada di depan mata. Rasanya ia ingin menangis sekarang juga namun sekuat tenaga yang menahannya sebisa mungkin. "Selamat siang, pak." Sapa Irish dengan sopan dan bahasa yang formal. "Hanya kita berdua, gak usah pake bahasa yang formal, biasa aja." Ucap Reza sembari menatap Irish dengan intens. "Gue ke sini mau----," "Mau apa?" Sela Reza dengan cepat. Ia tidak ingin mendengar kalimat perpisahan atau semacam nya hari ini dan mungkin seterusnya. Hatinya teng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD