Fachri baru saja pulang dari Puskesmas. Mengganti baju saja ia belum sempat karena memang benar-benar baru sampai rumah. Salah seorang warga menemuinya. "Dok, tolong anak saya, Dok," pinta orang itu, yang diperkirakan berusia empat puluh tahunan. "Apa yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Fachri. "Anak saya, Dok, anak saya berusaha untuk bunuh diri. Dia mengeluarkan banyak darah di pergelangan tangannya." Tanpa berpikir dua kali, Fachri pun langsung mengajak bapak itu untuk menemui anaknya. Mereka berjalan setengah berlari agar cepat sampai. Sesampainya di rumah bapak itu, sudah banyak warga yang berada di sana. Mata orang-orang tertuju pada Fachri. Pandangan mereka menyiratkan rasa terkejut dengan kedatangan Fachri. "Lho, Pak, kok malah panggil dia?" tanya sang istri, salah satu wa