66. ucapan yang dikabulkan

1646 Words

Nadia hanya menjalani pengobatan biasa saja. Ia menolak pemeriksaan lebih lanjut, karena merasa kondisinya sudah membaik dengan meminum pil yang dianjurkan dokter setiap kali ia merasakan keluhkan yang sama. “Saya baik-baik aja,” Lelaki di sampingnya terlihat kesal, saat Nadia menolak pemeriksaan lebih lanjut untuk sakit yang dirasakannya. “Kami lebih memilih sakit terus-menerus seperti ini daripada mencari tahu penyebab sakit yang kamu rasakan setiap bulan?” Nadia mengerti dengan kekhawatiran yang dirasakan Arik, begitu juga yang dirasakannya tidak jauh berbeda. Tapi yang dirasakan Nadia jelas jauh lebih khawatir atas kondisi tubuhnya sendiri. Nadia menyembunyikan ketakutan itu, berharap hanya sekedar dugaan saja. “Udah biasa, bukan hal yang perlu dikhawatirkan.” “Kamu nyaman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD