_Kamu adalah satu-satunya wanita yang menerimaku apa adanya, lantas apakah masih ada alasan untuk meninggalkanmu? Tentu saja tidak_ “Terima kasih Nadia, kamu mau jemput Erika.” “Sama-sama, kebetulan kami lagi nggak sibuk.” Nadia membawa Erika ke rumah sakit terlebih dahulu, sekalian untuk menjemput Ina yang juga hari ini pulang dari rumah sakit. “Mamah harap setelah ini nggak ada yang sakit lagi. Sakit fisik atau sakit hati, sudah cukup kita melewati banyak kejadian tidak terduga akhir-akhir ini.” Ina berharap, setelah apa yang mereka lewati beberapa waktu lalu, tidak ada lagi kegaduhan lainnya. “Iya, Tante.” Balas Nadia. Ia membantu Ina merapikan beberapa barang kedalam tas, sementara Arik dan Erika duduk di sofa sambil bermain. “Sampai kapan kamu mau panggil Tante?” Nadia mer