_Kamu adalah harapan baru untukku, tapi kamu juga adalah calon lukaku yang mungkin akan membuatku hancur tak bersisa_ “Jadi, lo pacaran sama Bos lo sendiri?!” Selidik Sofi, saat Nadia berkunjung ke cafe setelah sekian lama. Nadia mengangguk, meminum es kopi miliknya. “Jadi, yang tidur sama lo juga dia?” Nadia menggumam pelan. “Jadi, dia juga yang bikin lo nekat resign?” Nadia menelan kentang goreng di susul es kopi terlebih dulu, sebelum menjawab pertanyaan Sofi. “Iya. Semuanya iya,” Nadia membenarkan. “Kampret!” Sofi menepuk kepala Nadia, hingga ia mengaduh kesakitan. “Kenapa nggak bilang dari awal!” Sentaknya. “Lo berhasil merebut hati Bos besar artinya lo dapat rezeki nomplok yang tidak terduga. Istilah, lo ngelepasin si mokondo dapat miliarder.” Kedua mata Sofi berbina