79. Kembali, bagian 1

1613 Words

_Aku tahu saat ini kita sedang saling menyembuhkan. Berharap waktu masih menyisakan sedikit kesempatan untuk kita kembali bersama_ “Lo adalah salah satu wanita luar biasa yang pernah gue temui,” puji Hasan, saat keduanya mendapat tugas di luar kantor. “Terima kasih untuk pujiannya, kalau ada pinjam dulu seratus.” Balas Nadia, yang mengundang gelak tawa Hasan. “Asem!” “Gue beneran kere, San. Lo mau traktir gue makan siang nggak?” Nadia menunjukkan isi dompetnya yang hanya dihuni satu lembar uang dua puluh ribu saja. “Lo kehabisan uang? Kenapa nggak bilang sih, Nad.” “Bilang juga percuma kalau jadi utang.” “Ya kan, bisa bayar kapan aja. Nggak harus sekarang-sekarang.” Nadia menganggukkan kepalanya, lantas menyandarkan tubuhnya pada jok mobil. “Hidup gue nggak ada bahagia-bahagian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD