chapter 64 - Oma Pergi

1229 Words

Mata Iwa menatap lurus ke atap langit-langit kamar, dalam pikiran Iwa kali ini adalah Mahesa. Iwa sadar, permintaannya kepada Mahesa tentu saja tidak sesuai dengan yang sebenarnya dirinya ingin Mahesa selalu ada di dekatnya. Tapi Iwa tidak mungkin melakukan keegoisan itu. Ia tidak ingin anak Mahesa lahir sebagai anak kurang kasih sayang. Iwa sudah mengalami hal seperti itu, dan rasanya pahit. Sebagai anak yang lahir dengan kedua orang tua yang lengkap Iwa tetap tidak merasakan perhatian yang utuh, terutama dari ayahnya. Pikiran Iwa menerawang jauh, teringat saat dimana Iwa duduk di kelas satu SD, saat itu Iwa datang menemui Hendrawan, ayahnya di tempat perkumpulan judi. Iwa kecil sangat bersemangat melihat tumpukan uang yang ada di atas meja judi, Iwa ingin sepatu baru, karena sepatu I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD