Tanpa memikirkan bagaimana Kania, Hans langsung meluncur ke rumah sakit menggunakan mobil. Kendaraan itu ia kemudikan dengan kecepatan tinggi. Rasa khawatir dan pikiran negatif yang menyelimuti membuat pria tersebut tidak peduli dengan keselamatannya di jalan raya. Sesampainya di rumah sakit ... Hans langsung menuju ke IGD setelah bertanya di nurse station. Begitu pintu terbuka, ia dapat melihat Yasmin yang tengah terbaring di atas ranjang rawat dengan mata terpejam. “Yasmin.” Panggilan lirih itu membuat Biantara menoleh. Tatapan tajamnya mengarah kepada Hans yang kini mulai memangkas jarak darinya. “Jangan ganggu. Biarkan dia istirahat.” Di tengah rasa khawatirnya, Hans hanya beraut datar saat menatap Biantara. Tidak ada sedikit pun rasa terima kasih atas apa yang sudah dila