Juan terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Lucy, membuat pelukan mereka terlepas seketika. Wajah Lucy yang semula lembut kini berubah tegang, dengan mata berkilat penuh amarah. “Kamu habis mabuk, Juan? Dan... dan ini bau parfum wanita? Kamu pikir aku bodoh? Kamu habis tidur dengan wanita, bukan?” tuduh Lucy, suaranya meninggi. Juan berusaha mendekati Lucy lagi, tapi Lucy segera mundur, menjauhkan dirinya. “Tidak, Lucy! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan,” Juan mencoba menjelaskan, matanya penuh penyesalan. “Aku memang mabuk, tapi aku tidak pernah bermain perempuan. Tolong dengarkan aku!” Namun, Lucy tak semudah itu mempercayainya. Wajahnya semakin memerah, napasnya tersengal. “Jangan bohong, Juan! Kau kira aku tak bisa mencium baunya? Ini jelas-jelas parfum wanita! Tidak mungkun bau