Beberapa hari kemudian …
Aku mencoba untuk tetap positive thinking dan seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Stase pertama sudah setengah jalan lebih, tinggal sedikit lagi akan ganti stase. Aku harap, di stase berikutnya tidak ada hal semacam ini.
Jujur, aku tidak ada clue sama sekali mengenai siapa yang nekat kirim teror seperti itu. Kelima teman kelompokku sepertinya tidak mungkin. Namun, jika bukan mereka, siapa yang tahu lokerku?
Apa mungkin perempuan serba hitam waktu itu? Kalau iya, dia siapa?
Bagian ini juga belum pasti. Aku tidak bisa menuduh tanpa bukti. Mau langsung cek CCTV, aturannya cukup ketat dan harus ada alasan yang jelas. Secara tidak langsung, aku harus jujur soal teror yang kudapatkan. Namun, kalau aku membongkar soal teror itu, takutnya terjadi kehebohan. Aku tidak
