Bersama Andrean semua terasa menyenangkan. Dunianya kembali seperti semula— dimana kebahagiaan datang menyapa hari-harinya yang dulu menderita. Meski harus berbagi, Anisa merasa semua menjadi lebih baik dibandingkan jika ia harus diabaikan oleh Andrean. Dunianya kini telah kembali ke dalam genggamannya. Dan Anisa bahagia untuk alasan tersebut. Satu minggu sudah semua berjalan. Andrean akan datang padanya pada malam hari setelah mengantarkan Selina pulang. Tak banyak waktu yang dapat mereka habiskan, namun semua itu justru menjadikan pertemuan mereka terasa istimewa. Dalam sela-sela membalas pesan Daniel, Anisa memasrahkan tubuhnya untuk terus dipeluk pada sosok yang dapat memberikannya kehangatan. Seperti sekarang ini contohnya. “Meluknya jangan kenceng-kenceng, nggak bisa nafas.” Prote