Surabaya Menghadirkan Kegelisahan

1130 Words

Andrean sampai di Surabaya pada pukul sepuluh malam. Menggunakan Taxi bandara, pria itu langsung bertolak menuju hotel yang Zidan kirimkan padanya. Keramaian Kota Surabaya ketika malam membuat perjalanannya sedikit terganggu karena padatnya kendaraan yang memenuhi jalanan. “Terima kasih, Pak. Kembaliannya buat Bapak saja.” Andrean turun, berlari kecil menuju pintu lift. Ia tak memerlukan informasi dari pihak resepsionis karena Zidan sudah memberitahukan letak kamar yang dihuni pria itu bersama Anisa. Andrean menghubungi Zidan untuk bersiap membukakan pintu untuknya. Beruntung, Zidan selalu siaga sehingga ia tak perlu menunggu lama. “Lama nangisnya dia?!” tanya Andrean to the point sembari menatap sosok yang terlelap di atas ranjang. “Lumayan..” “Lo mau kemana?” Andrean menyipitkan mata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD