Aruna berdiri dari sofa, langkahnya gontai tapi penuh kegelisahan. “Kalau Karina sudah berani menyerang dengan cara seperti ini, berarti dia nggak akan berhenti, Dit. Kita harus siap, apa pun yang terjadi.” Radit meraih tangannya, genggaman hangat itu seolah menyalurkan sedikit keberanian. Namun Aruna bisa merasakan tangan suaminya bergetar. Radit juga takut, meski berusaha menutupinya. Rama duduk, wajahnya penuh pikiran. “Aku yakin Karina menyimpan sesuatu dari masa lalu. Sesuatu yang mungkin berhubungan sama keluarga kita. Dia seakan punya alasan kuat untuk menjatuhkan Aruna, bukan cuma karena benci semata.” Aruna menatap keduanya, suara lirihnya hampir pecah. “Kalau memang ada rahasia keluarga… aku takut. Aku takut ternyata aku yang jadi kambing hitam, Dit. Apa kamu masih bisa percay

