Bab 35 – Balasan Karina

1002 Words

Pagi itu, di rumah Radit kembali dipenuhi aroma kopi dan suara sendok yang beradu dengan piring. Dari luar, semuanya terlihat normal, tapi di dalam hati masing-masing, ada kegelisahan yang sulit disembunyikan. Aruna sibuk menyiapkan sarapan, wajahnya terlihat tenang seperti biasa. Namun di balik tatapan matanya, ada kewaspadaan yang tak pernah padam. Ia tahu, bahwa Karina tidak akan pernah tinggal diam. Sesuatu pasti sedang disiapkan oleh adik iparnya itu. Karina masuk ke ruang makan dengan langkah yang dibuat-buat riang. Ia mengenakan gaun rumah berwarna pastel, wajahnya dipoles tipis seolah ingin menampilkan sosok yang lembut dan bersahabat. Tapi Aruna tidak tertipu lagi. Ia sudah terlalu sering melihat wajah itu menutupi kebencian. “Pagi, Kak Aruna,” sapa Karina manis, duduk sambil m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD