“Benar, Pa. Dulu, Karina yang menyelamatkan Ida saat dia mencoba mengakhiri hidupnya untuk pertama kali,” kata Edwin dengan suara pelan, penuh kenangan pahit. “Saat itu, Ida bahkan melakukannya sambil menggendong Emma. Kalau bukan karena Karina yang menolong mereka, aku mungkin sudah kehilangan dua orang sekaligus, Ida dan Emma.” Edwin menatap ke lantai, suaranya sarat dengan rasa syukur yang bercampur dengan kesedihan. Maria dan Deni saling memandang, bersyukur atas tindakan Karina yang tak terbayangkan. Maria, dengan mata berkaca-kaca, bertanya, “Lalu Karina... katamu dia juga memiliki luka yang sama seperti kamu? Suaminya juga... suaminya juga meninggalkannya karena bunuh diri? ” Edwin mengangguk pelan. “Iya, Ma. Suaminya juga bu.qaànuh diri. Yang lebih parah, saat dia melakukannya, d