Warning Trigger : Kamu harus dewasa bila ingin membaca bab romantis ini.
Jumat telah tiba lagi, menandai seminggu penuh sejak Karina dan Edwin saling berbagi kehangatan, mencoba menyembuhkan luka di hati masing-masing. Seminggu pula sejak Kanaya berangkat ke Milan untuk mengikuti program studi yang diimpikannya. Karina awalnya berpikir bahwa kepergian putrinya akan meninggalkan kekosongan dan rasa sepi yang tak tertahankan di hatinya, namun ternyata kenyataannya tidak demikian.
Sejak Senin, ketika Edwin kembali ke rumah keluarganya, Karina tinggal sendirian di ruko berlantai tiga itu. Meskipun begitu, rasa sepi yang dia takutkan tidak pernah benar-benar datang. Setiap sudut ruko ini, yang akan di beri nama Rumah Kawin perpaduan nama Karina, Kanaya dan Edwin, sekaligus berupa showroom Pe
