Wanita Yang Paling Bahagia

1177 Words

Edwin dan Karina berbaring di atas panggung, diterangi cahaya lampu yang lembut, menyinari tubuh mereka yang hanya tertutupi oleh kemeja putih Edwin. Keintiman yang baru saja mereka bagi masih terasa hangat di udara. "Padahal aku berjanji akan perlahan-lahan menikmati hubungan ini denganmu," Edwin berkata lembut sambil membelai bahu polos Karina yang berada dalam pelukannya. "Tapi tadi, aku nggak bisa menahan gejolak di hatiku, melihat matamu yang berbinar-binar, mendengar kata-katamu yang antusias, membuat rindu dan rasa cintaku padamu memuncak." Karina tersenyum kecil, menatap Edwin. "Aku juga seharusnya menggeleng saat kamu minta izinku, tapi entah kenapa, kepalaku malah mengangguk. Kepalaku ternyata menghianati otakku." Edwin tertawa pelan, mencoba meringankan suasana. "Kata orang,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD