RAGA

RAGA 01

'Ini adalah awal.'

[Bertatap Sekilas]

Senior ber-nametag Angel Alsya itu membawa Syera ke ruangan Osis. Syera terkejut bukan main.

Pasalnya tadi mereka melewati lapangan, dan acara MOS sudah dimulai.

"Kita ngapain kesini, kak? Kayaknya tadi acaranya udah dimulai deh," Syera menunduk takut salah bicara.

"Ngapain lo bilang? Ya ngehukum lo lah! Lo gila ya udah telat segitu lamanya masih nanya mau ngapain!" Angel menatap Syera sangar.

"Ma-Maaf, kak." Syera semakin menunduk takut. Membuat Angel membuang nafas kasar.

"Oke! Sekarang lo har-"

"Angel," panggil seseorang pria yang tiba-tiba saja masuk. Angel dan Syera pun melirik sang pemanggil. "Acara udah dimulai. Biarin dia masuk lapangan aja." Syera kenal dia. Dia adalah ketua Osis SMA Garuda, namanya Agam Aldric. Keyra tau itu saat hari pertama MOS dan salam pertama adalah darinya, sang Ketua Osis.

"Enggak bisa gitu dong, Gam. Lo gak liat dia udah telat?! Dari semuanya cuman dia doang loh yang telat dihari terakhir kita MOS. Anak beasiswa pula," Angel mendecih.

Emangnya kenapa sih sama anak beasiswa?!

"Emangnya kenapa sih sama anak beasiswa?" Tanya pria bernama Agam itu yang membuat Syera tersentak akibat kaget bahwa pria itu juga memiliki pemikiran yang sama dengannya.

"Ya gitu deh, sekolah gratis, tapi gatau diri." Mendengar ucapan sampah Angel, Agam mendecih.

"Justru harusnya orang kaya kita malu, Jel. Malu sama anak yang dapet beasiswa. Mereka bisa sekolah tanpa narik duit orang tua. Mereka pinter, gak kaya kita yang cuman modal uang orang tua, mereka hebat kok buat gue." Agam menggeleng tak percaya dengan sikap Angel. Sedangkan Syera hanya diam takjub dengan segala ucapan Agam.

Angel menghela nafasnya pelan. "Iya gue salah."

Agam melirik Syera, "Sana lo boleh ke lapangan," ujarnya yang membuat Syera langsung mengangguk cepat. "Ma-Makasih, kak!"

Syera keluar ruangan dan segera menuju lapangan. Iya ikut membuntut disalah satu barisan.

"SAYA HARAP, KALIAN NYAMAN DISEKOLAH INI. SEMOGA KALIAN BISA MENIKMATI ILMU SERTA FASILITAS-FASILITAS SEKOLAH INI. SAMPAI BERTEMU BESOK DIHARI PERTAMA KALIAN SEKOLAH!! SELAMAT DATANG DI SMA GARUDA." ujar seorang kepala sekolah didepan dengan mic-nya. Semua riuh bertepuk tangan. Terkecuali beberapa orang, termasuk Syera. Gadis itu malah tidak sengaja menginjak pulpen seseorang yang jatuh dihadapannya.

"Maaf, maaf.., gue gak se-" matanya terbelalak saat sadar bahwa ia mengenal orang itu. "Loh Caca?!"

Gadis itu melirik Syera, lalu ikut terpekik. "Ya ampun Syeraaa?!"

"Iya ini gue!!" Betapa terkejut sekaligus bahagianya Syera bertemu sahabat SD-nya yang terpisah ketika lulus, dan sekarang bertemu lagi diSMA. Ini cukup menjadi kejutan untuknya.

"Astaga Ra, lo masuk sini juga?! Jangan-jangan lo dapet beasiswa juga?" Syera mengangguk cepat diiringi senyumnya.

"Gila lo makin pinter aja," puji Caca.

"Lo juga ah! Buktinya lo juga dapet beasiswa."

"Haha, ketemu saingan lama nih."

"Haha, bener tuh. Siap gak nih kalo kita bertarung lagi disini?!"

"Siaaap dong!"

₩₩₩

Syera berjalan bersama Caca menuju halte. Ia akan jalan-jalan dahulu untuk bernostalgia bersama Caca sebelum pulang.

Saat berjalan, Syera menatap heran pada keramaian didepannya. "Rame apaan tuh, Ca?" Caca ikut heran. "Iya ya? Gue juga gatau,"

Saat menatap lebih lekat lagi, mata Caca membulat. "ASTATANK TAWURAN, RA!!"

"HAH SUMPAH?!"

"Iya anjir! Buru lari gue takut!!" Caca langsung menarik Syera agar berlari lebih cepat lagi. Sambil berlari, Syera melirik pria yang dengan bengis melawan lawannya itu.

Baru beberapa menit saja pria itu sudah menghabisi telak lawannya berkali lipat melebihi temannya yang lain. Syera menatap ngeri orang itu.

Deg!

Matanya hampir melompat dari tempatnya saat pria itu juga menatapnya. Mata hitam elang itu, menusuk mata coklat hazel milik Syera. Buru-buru Syera mengalihkan pandangannya dan fokus berlari bersama Caca menuju halte.