RAGA 04

735 Words
'Terkadang aku bingung. Bertemu denganmu, bencana, atau rencana indah?' [Rumah Galaksi] "What?!! Lo jadi guru lesnya Kak Galaksi?!! Gue gak salah dengerkan, Ra?!!" Teriak Caca saking terkejutnya membuat Syera dengan sigap langsung membekap mulut gadis itu. "Sshhtt, Caa.., ah. Ini kantin tauk! Gue udah bilangkan jangan ember. Gue gamau nanti sampe gempar kalo anak-anak Garuda pada tau Kak Galaksi diajarin belajar gue," "Galaksi diajarin belajar sama lo? Galaksi sebelas IPS2?" Seorang Pria tiba-tiba duduk disebelah Syera sekaligus dihadapan Caca. "Kak Agam?!" Syera mengutuk dirinya sendiri yang malah membuat orang lain tahu. Caca hanya cengengesan melihat sahabatnya itu menelan ludahnya sendiri. "Iya, Kak. Tapi kakak jangan bilang siapapun, ya? Aku mau tenang-tenang aja sekolah disini," ujar Syera polos membuat Agam terkekeh gemas. Pria itu mengelus pucuk kepala Syera. "Iya, gue gak bakal cerita ke siapapun, kok." Senyum pria itu mengembang. Membuat jantung Syera berpacu lebih cepat dari biasanya. Sebenarnya dari awal ia sudah mengagumi Ketua Osisnya ini. "Yaudah, gue duluan ya." Agam berlalu dari hadapan mereka. Caca tersenyum jahil melihat Syera salah tingkah. "Awas lo jatoh cinta!" Sindir Caca membuat Syera langsung menjitak kepala sahabatnya itu. "Ngawur!" ₩₩₩ "Gue duluan ya, Ra!" Pamit Caca ketika pesanan ojek online-nya telah tiba. "Iya, hati-hati lo!" "Lo yang hati-hati!" Sindir Caca yang membuat Syera terkekeh saja dan berjalan keluar gerbang sekolah ketika Caca sudah pergi. Ia berjalan menyusuri jalan dengan langkah santai. Tiba-tiba klakson mobil membuyarkan lamunannya. Tin! Tin! Tin! Syera menutup kedua telinganya, merasa bising dengan klakson yang tidak sopan itu. Ia melirik sang empunya mobil yang nampak batang hidungnya ketika jendela diturunkan. Galaksi pemiliknya. Ia ada didalam bersama seorang gadis seksi dengan seragam ketat yang di-crop, dan rok yang minim. Membuat Syera merinding sendiri melihatnya. "Masuk," Suruh Galaksi. Yang disuruh malah diam tak bergeming. Belum sadar dengan keadaan. "Heh, buru masuk. Lo gak lupakan disuruh Opa buat ajarin gue belajar? Oh.., mau gaji buta?" Mendengar penuturan sinis Galaksi, Syera langsung masuk mobil mewah itu setelah mendengus jengkel. Ia duduk dikursi penumpang, menjadi nyamuk antara dua insan yang sangat menempel didepannya ini. ₩₩₩ Syera tak habis-habisnya memuji kemewahan rumah Galaksi dalam hati. Ia terus mengikuti Galaksi memasuki rumah. Gadis yang sedari tadi terus bergelayut manja pada Galaksi? Ia sudah diantar pulang lebih dahulu oleh Galaksi. Keadaan yang sepi membuat Syera mengerutkan keningnya. "Kok sepi banget? Pak Arsen kemana? Bokap lo, kak? Atau nyo-" Syera langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Ia takut Galaksi marah lagi bila membahas tentang Ibunya. "Gue udah tinggal sendiri. Selebihnya lo gak perlu tau," Galaksi menaruh tas nya asal. "Oh iyah satu lagi. Gausah panggil gue pake embel-embel kak atau kakak segala. Paham?" Syera mengangguk jengkel. Syera menatap foto-foto yang terpajang dinakas. Terdapat foto Galaksi kecil. Syera terkekeh gemas melihat wajah manis Galaksi. Ada Galaksi kecil bersama Ibunya, Kakeknya dan ada juga bersama beberapa anak kecil pula entah itu teman atau sepupunya, Syera tidak tahu. Tunggu, seperti ada yang janggal disini. Disini sama sekali tidak ada foto Galaksi bersama ayahnya. Anggaplah ia foto dengan seorang pria paruh baya, tapi ini sama sekali tidak ada. Ah sudahlah. Bukan urusannya juga. Gadis itu berbalik mencari Galaksi. Kosong. Kemana pria itu? Dengan berani Syera masuk ke kamar yang tadi sepertinya dimasuki oleh Galaksi. Sangat berantakan. Astaga.. Galaksi gak pernah ngerapihin kamarnya ya? Syera merapihkan kaset play station yang sudah berantakan dimana-mana itu. setelah itu ia melipat selimut dan menaruh benda-benda sesuai tempat yang disediakan. Tak lupa gadis itu menyapu lantai hingga semua terlihat rapih dan bersih tak terkecuali. Saat sadar apa yang telah dilakukannya, gadis itu menepuk jidatnya sendiri. Astaga Syera! Lo mulai lagi. Ngelakuin sesuatu yang gak harusnya lo lakuin! Semoga Galaksi gak marah. Tiba-tiba tangan kekar seseorang menarik Syera keluar dari kamar itu. "Siapa yang ngizinin lo masuk?" Syera membuang nafasnya pelan. Kena marahkan. "Sorry, abis lo gue cariin gak ada, guekan jadi khilaf." jelas Syera yang membuat Galaksi mendengus malas, lalu ia mengambil kunci motornya dinakas. "Eh-eh! Lo mau kemana? Kan kita mau belajar!" "Lo pikir gue beneran mau belajar?" Galaksi mendekati Syera hingga gadis itu berjalan mundur seiring mendekatnya Galaksi. "Yah enggaklah! Gausah naif, lo lakuin aja apa yang gue suruh. Lo pura-pura ngajarin gue, terus pulang. Bereskan?" Syera menggeleng tak habis pikir dengan jalan pikiran Galaksi. Pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Syera. Cowok gila! ₩₩₩ Holaa! Maapin aku baru nongol, wkwk~ Vote and Comment yaa, biar aku semangat nextnyaa!! Mohon kerjasamanya^^♡ Ketjup jauh;* ❤ThorPanda
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD