RAGA 03

633 Words
'Sejak awal, aku tidak pernah tahu akan bertemu denganmu.' [Guru Les?] Galaksi memasuki ruangan mewah yang paling mencolok disekolah ini. Disana terdapat Kakeknya, Arsenio. "Akhirnya kamu datang juga Galaksi," ujar Arsen. Kakek sang Galaksi Arsenio itu terlihat awet muda walaupun umurnya sudah menginjak kepala enam. Ia duduk dikursi kebesarannya. "Kenapa Opa manggil Galaksi. Mau maksa Galaksi buat nerusin perusahaan Papah lagi?" "Bukan, Galaksi. Kali ini Opa mau minta sesuatu sama kamu, sebelum kamu warisin perusahaan Papah kamu." "Kenapa sih Opa mau aja disuruh-suruh Papah buat nyuruh Galaksi nerusin perusahaan dia? Kenapa Opa gak nyuruh Galaksi buat warisin sekolah ini aja? Galaksi gak mau nerusin usaha Papah. Galaksi gak sudi, Opa." "Galaksi! Kamu tidak boleh seperti itu! Bagaimanapun dia itu Papah kamu!" Galaksi tersenyum kecut mendengar itu. "Papah? Papah mana yang nelantarin anak dan istrinya dulu, Opa? Bahkan sejak lahir Galaksi diurusin sama Mamah dan Opa! Dia kemana?" "Cukup Galaksi! Membenci Papah kamu terus-terusan bukan hal yang bermutu. Lebih baik kamu meneruskan usahanya, dan buat lebih sukses lagi agar Papah kamu sadar, dia sudah menelantarkan anaknya yang cerdas dan berharga! Kalau begini apa yang mau kamu pamerkan didepannya?!" Arsen sudah lelah dengan watak cucu dan anaknya yang sama-sama keras itu. "Enggak, Opa. Izinin Galaksi buat bangun usaha Galaksi sendiri setelah lulus nanti. Galaksi akan sukses tanpa perusahaan dia! Galaksi cuma butuh dukungan Opa." Ucap Galaksi serius tanpa ragu sedikitpun. Arsen terlihat berfikir sebentar. Tak lama pria itu mengangguk setuju. "Baiklah kalau itu mau kamu, Opa akan dukung. Tapi Opa akan tetap meminta sesuatu sama kamu." "Maksud Opa?" Tok tok tok "Masuk," ujar Arsen. Seorang gadis dengan jalan menunduk mendekati mereka. Gadis itu bersalaman dengan Arsen. Saat matanya bertemu dengan Galaksi, detik itu juga jantungnya seakan meluncur dari tempatnya. Kak Galaksi?! Galaksi hanya meliriknya sekilas, membuat Syera membuang nafasnya lega. Mungkin Kak Galaksi udah lupa sama gue, bagus deh. "Silahkan duduk Syera. Kamu juga duduk Galaksi. Memangnya kamu gak cape berdiri terus sedari tadi?" Syera dan Galaksi duduk dihadapan Arsen. "Jadi begini maksud saya menyuruh kamu datang kemari Syera. Saya ingin mengajak kamu bekerja sama," jelas Arsen. "Kerja sama apa ya, Pak?" Tanya Syera polos. Sedangkan Galaksi hanya sibuk memainkan ponselnya. "Saya mau, kamu ajari cucu saya belajar. Kamu kenal Galaksi'kan?" Uhukk uhukk! Syera langsung tersedak salivanya sendiri. Sedangkan Galaksi yang tadinya fokus memainkan ponselnya, kini menatap Arsen tidak percaya. "Tapi, Pak.. Sayakan masih kelas sepuluh, sedangkan Kak Galaksi udah kelas sebelas..," mendengar penuturan gadis lugu itu, Galaksi terbelalak. Jadi gadis ini masih kelas sepuluh?! Ia pikir sudah kelas dua belas hingga Kakeknya menyuruh menjadi guru lesnya. "Opa nyuruh Galaksi diajarin sama adek kelas?" Galaksi menatap Arsen tidak percaya. "Tunggu dulu. Dengerin saya dulu, Syera. Terutama kamu Galaksi. Galaksi, Syera itu adalah pemenang beasiswa akibat dia lolos ujian internasional seluruh pelajaran kelas sepuluh, sebelas, bahkan sampai dua belas sudah dia selesaikan. Jangan remehkan saran Opa, Galaksi. Dia ini sangat cerdas! Dan untuk kamu Syera. Saya percaya kamu, sejak awal saya melihat kamu, Syera. Saya yakin kamu bisa membantu Galaksi memperbaiki nilainya. Saya sangat amat mohon bantuan kamu membimbing cucu saya." "Maaf, Pak. Saya tetap gak bi-" "Saya akan menanggung biaya kuliah kamu lulus nanti Syera. Saya akan jamin kuliah kamu hingga kamu sarjana. Anggaplah kita bekerja sama. Bagaimana? kamu setuju?" Tawar Arsen. Munafik bila Syera bilang tidak tergiur dengan tawaran itu. Jujur saja ia ingin. Sangat ingin! Tapi bagaimana dengan Galaksi? "Enggak, Opa. Galaksi gak mau! Masa Galaksi diajarin sama anak bocah sih?" Tolak Galaksi mentah-mentah yang membuat Syera sedikit jengkel disebut 'bocah'. Ia sudah besar! "Opa tidak menerima penolakan Galaksi. Kalau kamu tetap menolak, Opa akan tarik semua fasilitas kamu seperti mobil-mobil, atm dan sebagainya. Kamu mau?" Skakmat. Galaksi diam tak menjawab. Lihat saja, Galaksi akan kabur tiap kali gadis kecil itu akan mengajarinya. Bukan Galaksi namanya, kalau hanya dengan ancaman saja ia kalut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD