"I love your lips." kata Davi di sela ciumannya pada Sabrina
Davi begitu candu dengan bibir Sabrina. Seakan-akan ia tak puas dengan sekali mencium bibir bengkak Sabrina akibat ulah Davi tentunya. Sedangkan Sabrina hanya mengikuti arus saja. Karena Sabrina benar-benar tidak tahu hal-hal seperti ini. Untuk Sabrina ini pertama kalinya ia bisa seintim ini dengan seorang laki-laki. Karena tak sekalipun dalam hidup Sabrina membuka hatinya untuk laki-laki. Padahal banyak laki-laki yang jatuh cinta pada pesona Sabrina. Termasuk sang bos yang mulai candu dengan dirinya. Dan laki-laki itu adalah bosnya sendiri Davi James Smith.
Entah sihir apa yang Davi berikan karena Sabrina begitu terhanyut dengan segala sentuhan yang Davi berikan. Mungkin dengan segala pengalaman yang Davi miliki tak heran Sabrina dengan mudahnya ikut dalam permainan panas yang Davi buat.
"I want You now." kata Davi dengan suara seraknya
Sabrina bisa melihat kabut gairah di mata abu-abu Davi. Entah sudah berapa kali Davi memintanya untuk melakukan aktivitas panas yang mereka lakukan. Tapi sepertinya Sabrina tak bisa menolak permintaan sang bos. Karena tanpa Sabrina sadari ia juga menikmati setiap sentuhan yang sang bos berikan padanya. Dan bagaimana sang bos membawanya ke kenikmatan yang tak pernah Sabrina rasakan sebelumnya. Sabrina pun hanya mengangguk sebagai persetujuannya. Dan mereka berdua pun kembali melakukan adegan panas lagi.
Ketika sudah mendapatkan lampu hijau, Davi langsung melancarkan aksinya. Dengan sekejap Sabrina sudah tak ada sehelai kain pun yang menutupi tubuh Sabrina. Sabrina sangat malu karena ada laki-laki yang memandang tubuh polosnya. Dan ia pun menutup tubuh polosnya dengan tangannya. Tapi dengan cepat Davi menghentikan Sabrina menutupi tubuh polosnya.
"Jangan ditutupi. You're so beautiful." kata Davi serak
Sabrina yang masih mencoba menutupi tubuh polosnya dengan tangannya tapi dengan cepat Davi melepaskan tangan yang menutupi tubuhnya.
Davi pun memberikan rangsangan di tubuh Sabrina. Ia begitu memuja tubuh Sabrina. Terutama p******a Sabrina yang begitu pas di tangan Davi. Dengan melihatnya saja sudah membuat kejantanannya langsung menegang. Dan ia sudah tak sabar untuk memasuki Sabrina secepatnya. Tapi Davi harus sedikit berhati-hati dan bersabar karena ini adalah pengalaman pertama Sabrina. Jadi ia akan melakukannya dengan sangat hati-hati dan berkesan untuk Sabrina.
"Aku tahu ini pertama kalinya buat kamu dan mungkin akan sedikit sakit nantinya. Jadi kamu harus tahan sebentar. Aku janji setelah itu akan merasakan enaknya." kata Davi yang akan memasuki Sabrina
Davi mulai memasuki Sabrina Dengan perlahan. Karena ini yang pertama bagi Sabrina. Jadi ia harus memberi Sabrina rangsangan agar miliknya bisa masuk ke dalam milik Sabrina.
Dengan sekali hentak akhirnya ia berhasil memasuki Sabrina.
"Sakit....." Kata Sabrina selama proses penyatuannya
Davi bisa melihat air mata keluar dari mata Sabrina. Entah mengapa ia tak suka jika Sabrina menangis. Ia ingin membuang semua kesedihan yang dialami Sabrina. Ia tak ingin kesedihan melingkupi Sabrina. Davi pun mulai mencium bibir Sabrina memberikan rangsangan agar menghilangkan rasa sakit di bawah sana.
Lama-lama rasa sakit yang dialami Sabrina berubah menjadi rasa nikmat yang tak terkira. Sabrina mulai mengimbangi Davi dan pelepasan itu datang diantara mereka.
"Hahhhhh....Hahhhhh..."
Mereka sama-sama klimaks. Dan Sabrina sudah tertidur karena ia kelelahan setelah melakukan adegan panasnya dengan Davi.
Davi mengecup kening Sabrina sebelum membawa Sabrina ke dalam pelukannya dan tertidur setelah aktivitas panas mereka.
Sabrina merasa ada tangan yang menahan pinggangnya. Dan ketika berbalik tampak Davi masih terlelap tidur. Wajah tidur Davi begitu damai berbeda dengan semalam ketika melakukan aktivitas panasnya. Mengingat kejadian itu membuat pipi Sabrina bersemu merah. Sabrina pun mencoba melepaskan tangan Davi dari pinggangnya. Tapi apa daya tangan Davi malah semakin mempererat pelukannya di tubuh Sabrina.
Setelah Sabrina berhasil melepaskan tangan Davi dari pinggangnya, Sabrina mencoba bangun dari ranjangnya tapi ketika akan mencoba untuk jalan tiba-tiba bagian bawah terasa sakit.
"Aduh....." Kata Sabrina
Secara spontan Sabrina berteriak karena ia merasakan sakit di kewanitaannya. Sabrina mencoba untuk bangun lagi tapi tiba-tiba tubuhnya serasa melayang. Ketika ia menoleh ternyata Davi yang menggendongnya ala bridal.
"Hati-hati ini pertama kalinya buat kamu jadi pasti akan merasakan sakit. Lebih baik sekarang kamu berendam air panas dan setelah itu pasti akan jauh lebih baik. Kalau gitu kamu mandi nanti saya tunggu di depan." kata Davi sambil menurunkan Sabrina di kamar mandi
Sabrina pun segera membersihkan dirinya. Ia sempat melihat badannya dipenuhi tanda merah. Dan Sabrina hanya bisa pasrah dengan apa yang diperbuat Davi. Sekarang ia sudah tak suci lagi. Tapi ia tak akan menyesal karena ini semua demi ibunya. Dan Sabrina akan melakukan apapun hanya untuk ibunya. Sabrina pun mulai berendam di air hangat yang sudah ia nyalakan tadi. Ketika ia masuk untuk berendam badannya terasa sangat nyaman. Area kewanitaannya yang sakit sudah sedikit berkurang sakitnya. Dan Sabrina menikmati waktu berendam ya sebelum ia akan menemui Davi lagi.
"Saya mau kamu tinggal disini dan saya akan menanggung semua kebutuhan kamu. Dan kamu ga usah kerja lagi. Mulai sekarang kamu akan bekerja disini. Tugas kamu membersihkan apartemen saya dan melayani saya." kata Davi tegas
" Baik Pak." jawab Sabrina patuh
" Soal biaya rumah sakit ibu kamu biar nanti saya yang urus. Dan satu lagi jangan panggil saya pak. Cukup panggil Davi saja." Kata Davi sambil meminum kopinya
"Makasi pak. Eh maksud saya Davi." Kata Sabrina kikuk
"Kalau begitu saya ke kantor dulu. Kalau ada hal penting kamu bisa hubungi saya. Saya sudah membelikan kamu HP baru. Dan no saya juga sudah ada disana." kata Davi dingin
"Baik Davi. Sekali lagi terima kasih." Kata Sabrina tersenyum
"Ehhhmmmm... Davi apa boleh setelah saya mengerjakan semua pekerjaan, saya bisa pergi ke rumah sakit. Saya janji sebelum kamu pulang saya sudah ada disini." Pinta Sabrina
"Iya saya izinkan tapi ketika saya butuh kamu harus siap kapan saja." Kata Davi
" Baik Davi. Sekali lagi makasih." Kata Sabrina
Davi pun pergi ke kantor dan tinggallah Sabrina sendiri di apartemen.
"Sabrina semangat." Kata Sabrina mencoba menyemangati dirinya
Karena itu yang ia butuhkan sekarang. Sabrina pun bergegas membersihkan apartemen dan segera ke rumah sakit...