24. Zefanya Trisha Atmadja

1388 Words

“Menurut Pak Isa, saya orang yang seperti itu?” —Fanya— *** “... Kalau kamu sakit, bagaimana kamu bisa bahagia?” “Pola pikirmu itu─” “Dengarkan dulu. Saya belum selesai.” Ayana menahan marahnya, dia diam mendengarkan. “Kamu bisa bilang bahwa kamu mengenal putra saya selama beberapa waktu ini dan merasa cukup dekat dengannya, atau kamu merasa putra saya sangat bahagia saat bersamamu dan pacarmu itu, meskipun tanpa kemewahan. Tapi, kamu perlu tahu, pendekatan yang kamu lakukan terhadap putra saya hanya berlaku di permukaan, hanya kesenangan semu dan sementara.” “Bagian mananya yang semu? Aku bisa dengan jelas melihat kalau Bayu bahagia sama aku.” “Kebahagiaan itu hanya untuk saat ini.” “Aku akan terus membuat Bayu bahagia, di masa kini maupun masa depan!” “Benarkah? Bagaimana kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD