Bukan hanya ajudan Edwin saja yang kena omelan tuannya, Irfan yang sejak tadi mendampinginya ikutan kena damprat juga, sampai pria itu mengelus dadanya, terima nasib.
“Sara, kamu pergi ke mana sih!” keluh Edwin, pandangannya begitu awas saat memperhatikan pasien yang ada di luar ruangan, berharap salah satu di antaranya adalah Sara.
Irfan pun mau tidak mau juga turut mencari keberadaan Sara ketimbang kena damprat lagi atau malah kena pecat justru bahaya, sayang gajinya sudah dua digit. Cari kerja sekarang susah.
Edwin masih tampak berusaha mencari di setiap lantai, bibirnya pun sibuk memanggil nama Sara berulang kali, hingga langkah kakinya tibalah di lobby.
Sementara Sara sendiri masih sibuk ngobrol, dan malah justru merasa nyaman, asik berbicara dengan Darren dan Chila sampai lupa wa
