Tujuh Puluh Lima

1277 Words

"Wuah tepat waktu!" Diara tampak lega saat ia baru saja selesai menghidangkan makan malam Nick sudah sampai di meja makan. Nick mengangkat alisnya melihat Diara, "kenapa?" "Hanya takut telat aja, hehe. Ayo makan mas." Diara tertawa kecil sambil kini mereka sudah sibuk dengan makanan masing-masing. "Kamu tadi masaknya telat ya? Makanya buru-buru." tanya Nick memulai pembicaraan. Diara mengangguk, "soalnya tadi telat pulang ke apartemennya." "Apa kamu lama di toko bunganya? Bunga mataharinya bagus, tapi terlihat sangat mencolok saat kamu meletakkannya di ruang tengah." "Emang sengaja, warna apartemennya terlalu kalem, ya aku cuma mau kasih warna yang agak mencolok saja." "Apa kamu tidak suka nuansa apartemen ini?" tanya Nick memperhatikan Diara. Dengan cepat gadis itu menggeleng,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD