Pagi itu, Celine datang lebih awal seperti yang sudah dijanjikan. Ia membawa beberapa perlengkapan untuk membantu Valenia beres-beres kamar sebelum acara lamaran sore nanti. Namun, begitu pintu kamar terbuka, pandangan Celine langsung membeku. Amelia baru saja mendorong Valenia hingga tubuh perempuan itu terjatuh keras ke lantai. “Nona!” seru Celine kaget, namun terlambat untuk menahan. Barang-barang di tangannya terjatuh, berdebam di lantai marmer. Tanpa berpikir panjang, Celine yang diliputi amarah langsung melangkah cepat dan mendorong Amelia balik dengan kasar. Tubuh Amelia oleng, terjatuh, lalu menatap Celine dengan tatapan terkejut bercampur geram. “Bagaimana bisa kau berbuat seperti itu pada Nona Valenia!” bentak Celine penuh emosi. Setelah itu, ia segera berlutut di sisi Valeni

