Malam yang bahagia

1416 Words

Walaupun sudah tiga hari berlalu sejak kunjungan mereka ke mansion keluarga Pratama, suasana malam itu masih terus terbayang di benak Valenia. Ia masih bisa merasakan hangatnya pelukan Dinara, juga suara lembut ibu Sebastian saat berkata agar ia tidak perlu merasa malu, bahwa yang terpenting sekarang adalah kebahagiaan mereka bertiga. Kata-kata itu menenangkan hati Valenia, menutup perlahan semua rasa takut dan gelisah yang sempat menghantuinya. Sebelumnya, ia khawatir orang tua Sebastian akan menolak kehadirannya, karena statusnya sebagai mantan tunangan Boby, dan juga karena gosip masa lalu yang sempat menjelekkan namanya. Padahal, semua itu hanyalah hasil rekayasa Amelia. Kini, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Valenia bisa bernapas lega. Ia merasa diterima apa adanya, buk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD