"Mas mu mana, San?" tanya Tini sambil membantu asistennya mengupas bawang. "Lah, mana Susan tahu, Bu. Ini juga baru bangun sama Mbak Andhara," jawab Susan sambil mengalungkan handuk di leher. "Coba kamu bangunin sana!" titah Tini tanpa menoleh. "Ahhh ... Mbak Andhara aja deh, Susan kebelet nih!" Susan bergegas lari ke kamar mandi, membuat Tini geleng-geleng kepala sambil menghela nafas panjang. "Tolong ya, An. Suruh bangun, pulang ke rumah sekali saja masa iya mau siang-siang hari bangunnya," gerutu Tini sambil menatap lekat-lekat Andhara yang masih berdiri di dekat pintu. "Baik, Bu. Sebentar, Bu." Andhara menghela nafas panjang, wah gawat nih. Awas aja kalau nanti modus raba-raba atau m***m, Andhara pukul beneran laki-laki satu itu. Andhara mengetuk pelan pintu kamar itu, tidak ada