Amber menatap helikopter yang membawa Darren menjauh dari kapalnya. Ada rasa tidak ikhlas saat sebuah berita bohong menerpa yang mereka baru saja mereguk kebahagiaan bersama. “Aku akan megurus hal ini. Kalian teruskan perjalanan ini. Aku akan datang saat si kembar melihat paus.” Itu yang dikatakan Darren sesaat sebelum dia terbang. Amber tidak menjawab. Dia tidak mampu. Hatinya terbelah. Hanya sebuah senyum tipis yang mampu dia berikan. “Aku tahu kau tidak nyaman dengan Giselle, tapi setidaknya, aku bisa menahannya tanpa perlu benar-benar menahannya. Kau tuan rumah di sini. Ada mama yang akan menemanimu,” lanjut Darren. Senyum Amber terbit lebih lebar. Ternyata suaminya memahami ketidaknyamanan yang dia rasakan untuk mantan wanita yang pernah dekat dengannya. Seketika itu, dia merasa j