105. Suasana Hati Elena

1643 Words

“Kamu sebenarnya kenapa? Kenapa bisa sakit seperti ini? apa Tuan Darren terus memberimu tugas hingga kau lupa makan? Karena rasanya tidak mungkin kamu sampai kekurangan uang dan tidak sanggup membeli makan.” Elena menatap lurus ke arah Edwin yang masih menutup matanya. Pria itu tidak juga bereaksi meski Elena sudah menunggunya selama tiga jam. Dia sudah menghabiskan satu porsi es teler, bakso, juga satu porsi jatah makan pasien. “Dia sedang tidur. Dia juga tidak akan membutuhkannya.” Begitu yang dia katakan saat memakannya. Elena menggosok pinggangnya. Dia mulai kesakitan karena terus saja duduk di samping brankar. Wanita yang sedang hamil itu mendesah kasar. “Apa kau tidak tahu jika duduk terus seperti ini juga menyiksaku? Cepatlah bangun!” Elena bangkit dan memilih untuk merebahkan d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD