Vero menatap kesal Vano karna sudah mengatakan jika dia mencurigakan. “Apa maksudmu Tuan, Erlangga?” Vero tidak terima dibilang mencurigakan. Dia menatap ponselnya cuma sekedar scrolling sosial media. Dan dia tertawa karna sedang melihat video kucing lucu, bukan yang aneh-aneh. Vano mendekati Vero dengan Langkah lembut dan dengan wajah datarnya. Vero menatap dengan takut karna Vano berekpresi seperti itu. Bahkan ia menelan salivanya. Entah kenapa Vano terlihat sangat seksi sekarang. “Lalu apa yang kamu lakukan sampai tertawa melihat ponselmu? Kau tidak bermain dibelakangku bukan?” Tanya Vano dengan suara dingin untuk meyakinkan Vero jika dia sedang curiga kepadanya. Padahal yang sesungguhnya Vano hanya ingin mengerjai Vero. Karna menurut Vano ekpresi Vero saat seperti ini sangat menggem

