V&V DUA PULUH SEMBILAN

1086 Words

Setelah pergulatan panas itu, Vero tertidur lemas. Vano tidak ikut tidur! dia menatap tubuh wanita yang kini sedang tidur dengan kepala bersandar dilengan sebelah kirinya. Entah apa yang sedang Vano pikirkan, tatapannya kosong sulit diartikan. Atau bisa memikirkan jika dia menikah apakah akan ada drama token listrik bunyi? Atau gas kompor habis? Tidak mungkin bukan? Vano memindahkan kepala Vero yang masih setia bersandar disana. Dengan sangat perlahan dia memindahkan agar Vero tidak terbangun dari tidurnya. Tapi sayang, Vero tetap terbangun meskipun Vano sudah melakukannya dengan sangat pelan. "Mau kemana?" Tanya Vero dengan suara serak dan mata memerah khas bangun tidur. "Mau kebawah! Keluargaku masih ada di bawah sepertinya. Dan lagi, aku harus berbicara dengan Daddy mu." Katanya denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD