LIVI AT 45

2110 Words

Rabu keesokan harinya, Manuel dan Davyn datang berkunjung ke rumah sakit. Yang paling merasa bersalah adalah Manuel, dan dia tampak lebih sedih lagi saat tahu siapa James Harold di sisi Sarah. Hatinya tiba-tiba tenggelam tidak jelas seolah kehilangan sinar harapan di dalam hidupnya, tapi diam-diam bersyukur dengan hal itu entah kenapa. Setidaknya Sarah Davis masih bernapas saat ini dan terlihat masih bisa tersenyum lebar. Tidak ada yang lebih penting baginya daripada itu dibandingkan apa pun ketika dia menyadi kesalahan terbesarnya. “Aku sudah memaafkan kalian berdua. Tidak perlu terlalu formal begitu. Kalau bukan kalian di gudang saat itu, aku mungkin bisa menjadi lebih buruk daripada sekedar berada di sini.” “Maafkan kami. Kami tidak bermaksud berlebihan dengan penculikan itu. Kami t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD