Bulan November tiba dengan cepat. Tidak terasa sudah lebih dari 3 minggu sejak kejadian penculikan yang menimpa Sarah, dan kini semua kembali normal seperti sedia kala. “Jadi... hubungan kalian masih tidak ada perkembangan sama sekali? Sungguh? Kalian benar-benar pasangan yang sangat lambat! Aku pikir dengan adanya bencana yang menimpaku, Malvin bisa lebih menyentuh hatimu?” sindir Sarah yang kini kembali bertugas di meja resepsionis. Wajahnya ada plester kecil di sana. Hidungnya sudah agak baikan dan pulih lebih cepat daripada dugaan semua orang. Livia malas meladeninya jika itu menyangkut Malvin. Selama hampir sebulan ini, pria itu terus memanjakannya, dan membuat banyak kejutan layaknya pasangan pada umumnya. Sayangnya, dia tidak terkesan sama sekali. Bahkan mendapat kalung berlian la

