“Nggak apa-apa pakai gaun ini aja.” Amanda berkata dengan senyum tipis, lalu menoleh pada Dhea yang memasang tampang bersalah. “Kamu juga lain kali hati-hati, ya? Untung aja Bela bawa gaun cadangan. Kalau enggak kan bisa repot.” Dhea mengetatkan rahangnya, kesal karena malah dia yang dimarahi. Tapi ia tak menyahut, karena dilihat dari sudut mana pun, sikapnya memang terlihat teledor. Padahal ia hanya ingin melihat Bela kalang kabut karena gaun pengantin Amanda hancur di hari pernikahannya. Siapa sangka Bela ternyata membawa gaun cadangan yang juga disukai Amanda. Waktu berjalan cepat karena kesibukan tiada henti. Bela dan Alya berhasil ‘mengirim’ Amanda ke pelaminan tanpa kendala berarti selain gaun yang kotor dan basah itu. Tim MUA milik Alya juga sudah selalu stand by untuk melakukan