25. Si Cantik

1398 Words

Brian menatap Keisha dengan senyum hangat, menikmati momen sederhana yang terasa begitu damai. Keisha sedang memakan sarapannya dengan hati-hati, sesekali melirik pemandangan kota dari balkon kamar hotel mereka. Brian yang duduk di sebelahnya tak bisa menahan diri untuk mencubit pipinya. "Uh, Kak Brian, jangan cubit terus!" protes Keisha, mengerutkan keningnya dengan ekspresi lucu. Brian tertawa kecil, suaranya lembut dan penuh kasih sayang. "Lihat kamu, si cantik. Siapa yang tahan untuk nggak gemesin kamu?" Keisha hanya menggeleng pelan, mencoba menahan senyum. Meskipun dia pura-pura cemberut, pipinya bersemu merah, menunjukkan bahwa dia sebenarnya menikmati perhatian Brian. Sementara itu, Brian meraih cangkir kopinya, menyesap perlahan sambil terus memandangi Keisha yang mulai serius

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD