22. Menemui Diam-diam

1003 Words

Pagi itu, sinar matahari menyelinap masuk melalui tirai jendela dapur, menciptakan suasana hangat dan menyenangkan. Kaila, dengan senyum manis di wajahnya, berdiri di depan kompor. Tangannya terampil mengaduk telur dadar di wajan, sementara roti panggang sudah matang sempurna di sampingnya. Wangi harum masakan menyebar ke seluruh rumah, menambah suasana damai pagi itu. Kaila selalu merasa bahagia ketika menyiapkan sarapan untuk Brian, suaminya. Perasaan itu semakin kuat sejak beberapa minggu terakhir, ketika kehidupan rumah tangga mereka terasa lebih harmonis. Brian tidak lagi menuntut soal anak, apalagi menyebut dirinya mandul seperti dulu. Kini, Kaila merasa hubungannya dengan Brian dipenuhi oleh cinta dan penghargaan. Sambil meletakkan roti di piring, Kaila membayangkan senyuman Bria

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD