Kaila merasa ada perubahan besar pada Brian sejak ia pulang dari Yogyakarta. Suaminya itu kini terlihat lebih tenang dan tidak lagi melontarkan tuntutan tentang anak seperti sebelumnya. Kaila merasa lega, berpikir mungkin waktu yang ia habiskan di luar kota memberikan ruang bagi Brian untuk merenung. Ketika mereka sedang duduk bersama di ruang tamu, Kaila menyadari bahwa Brian tidak lagi sering terlihat murung atau kesal. Bahkan, belakangan ini, Brian lebih banyak tersenyum padanya. Kaila memandang suaminya yang sedang membaca sesuatu di tabletnya, lalu tersenyum kecil. Brian menyadari Kaila sedang memperhatikannya dan mengangkat sebelah alis. “Ada apa, Kaila? Kamu senyum-senyum sendiri.” Kaila menggeleng sambil tertawa kecil. “Nggak ada apa-apa. Aku cuma senang lihat kamu kelihat