23. Merajut Hasrat 21+

1205 Words

Brian menatap Keisha di kursi penumpang, matanya penuh keyakinan meski situasi ini jauh dari kata benar. Lampu neon hotel di depan mereka memancarkan cahaya redup, menyelimuti mobil dalam bayangan samar. Keisha terlihat gelisah, jarinya tanpa henti memainkan ujung bajunya. Dia menghela napas panjang, kemudian menoleh ke arah Brian. "Kak, apa kita benar-benar harus melakukan ini di sini? Apa nggak terlalu berisiko?" tanya Keisha, suaranya hampir berbisik. Tatapannya menunjukkan keraguan, seolah berharap Brian akan membatalkan rencana mereka. Brian meraih tangan Keisha, menggenggamnya erat. "Keisha, tenang. Kaila sedang di rumah orang tua kalian. Dia tidak akan tahu apa-apa," katanya dengan nada menenangkan. "Aku sudah pesan kamar di lantai paling atas, jauh dari keramaian. Kita aman di s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD