Jenar amat merasa konyol sebab membawa serius candaan Dean semalam. Mungkin ada keseriusan di dalam benak pria itu, tetapi kenyataannya mereka berdua langsung tidur dan mengistirahatkan badan yang capek luar biasa sampai terbangun sekitar jam sembilan pagi.
Ketika kedua mata Jenar terbuka, dia mendapati Dean masih terlelap dengan posisi miring ke arahnya dan itu membuatnya menarik sudut bibir membuat sebuah senyuman. Dia masih tidak percaya jika mereka benar-benar menikah dan menjadi pasangan suami istri.
Dean tiba-tiba tersenyum dan menarik pinggang Jenar agar lebih dekat. Tanpa membuka mata, dia mendesakkan wajah di ceruk leher istrinya dengan leluasa, tak ada sedikit pun rasa canggung pada dirinya karena mengingat status mereka yang telah resmi menjadi suami istri, artinya dia bebas
