Albert masuk ke ruang keluarga dengan kemeja lengan panjang yang lengannya sudah digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat setelah selesai menerima telepon dari salah satu rekan bisnisnya. Begitu matanya menangkap Kiara duduk santai di sofa dengan semangkuk besar es krim aneh ciptaannya, ia mengernyit tajam. Aroma saus tomat dan kecap begitu menusuk, bercampur dengan manisnya strawberry yang ia iris sembarangan di atas es krim vanila murah itu. “Kiara,” suara Albert dalam dan tegas. “Apa yang sebenarnya kau buat?” Kiara hanya tersenyum tipis. Ia menyendok es krimnya, mencelupkan potongan strawberry ke dalam genangan saus tomat lalu mengunyahnya perlahan. “Aku sedang berkreasi. Kau tidak mau coba?” Albert mendengus. “Kau bercanda? Itu makanan atau percobaan gagal?” Kiara terkekeh p