Setelah lebih tenang, Asri membersihkan makanan dan pecahan piring yang berserak di lantai. Saat ini, rasanya ia tak lagi memiliki semangat hidup. Asri pun kembali masuk kamar. Di desanya, saat ini dia memang tidak memiliki teman akrab. Di perantauan pun begitu. Asri memang ramah, tetapi dia susah berteman dengan siapa pun. Mungkin sifat tertutupnya yang menjadikannya demikian. Wanita itu masuk ke kamar. Membuka ponselnya, sekadar melihat jam dan mengecek siapa tahu ada notifikasi masuk. Tak ada. Dia pun membuka aplikasi w******p, lalu mengeklik kolom status. Di situ, Asri membuka status bosnya ketika di Semarang. "Dicari laki-laki atau perempuan, usia dan ijazah tidak dipermasalahkan. Asal sehat dan mau bekerja keras. Ulet dan tekun, untuk bekerja di pabrik wingko sebagai tenaga pemang