40

1212 Words

Asap rokok menari-nari di udara. Raka Raksadana bersandar di kursi kulit hitam, tubuh tegapnya dibalut hanya dengan celana panjang, d**a telanjang yang penuh tato berkilau diterpa cahaya layar monitor. Dua layar besar menyorot wajahnya, menciptakan siluet yang dingin dan berbahaya. Mata tajamnya tak pernah lepas dari pergerakan di layar. Di satu sisi, grafik transaksi ilegal yang masuk ke jalur penyelundupan malam ini. Di sisi lain, wajah Bagas Wiratmaja muncul jelas dari rekaman CCTV hitam putih. Kakak tirinya. Lelaki yang empat tahun lalu merenggut segalanya dari dirinya. “Bagas melakukan penyelundupan lagi, Tuan. Satu jam lagi dia akan beraksi.” Seorang anak buah mendekat, menunduk hormat. Raka mengepulkan asap rokok dari bibirnya, pelan… namun tatapan matanya dingin. “Lokasi?” “Pel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD