#36 Ibu Persitmu

1427 Words

Jam menunjukkan pukul setengah empat. Naifah mondar-mandir bak setrika. Ia sesekali menatap koper berisi make up yang sudah ia persiapkan. Namun, sebagian dirinya merasa tak b*******h. Merasa hampa, tak seperti dahulu yang sangat semangat. Wanita itu menatap lemari kayu. Entah dorongan dari mana, kakinya melangkah mendekati tempat penyimpanan pakaian itu. Dibukanya perlahan, tatapan pertamanya langsung tertuju pada gantungan baju-baju seragam. Diantaranya baju sang suami, dan ada satu baju yang masih sangat licin. Karena hampir tidak terpakai sama sekali. Hanya terpakai satu kali ketika pengajuan nikah. Ya, seragam kebanggaan Naifah sebagai anggota persit. Diraihnya seragam yang masih menggantung di gantungan baju itu. Ditatapi cukup lama hingga membuat hatinya bergetar seketika. Ia i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD