Setelah dicium oleh Rama, aku berlari ke arah toilet dan ingin membersihkan bekas ciumannya, sungguh! Pria tak punya perasaan seperti dia sangatlah tega, dulu menyakiti kakak kandungku sekarang diriku. Keterlaluan!! Andai bukan karna Alice, aku pasti sudah kabur ke tempat yang jauh dan akan menghindar lagi dari hidupnya.
Tapi ... bagaimana bisa?! Anakku membutuhkan banyak sekali biaya, kalau aku kabur lagi, bagaimana dengan pekerjaanku?! Apakah harus cari lagi?! Tidak! Cari pekerjaan saat ini sangatlah susah, kalau aku pergi lagi gara-gara Rama, kasihan Alice, putriku.
"Tuhan ... semoga Hamba bisa segera pisah dari pria seperti Rama," batinku sambil membasuh muka, aku bercermin di kaca wastafel dan melihat riasanku hancur berantakan.
"Astaga! Bagaimana mungkin aku bisa keluar?! Nisa pasti akan merasa malu jika melihat penampilanku buruk seperti ini," gumamku lelah.
Setelah selesai mengelap wajahku dengan tissue, Aku keluar dari toilet dan menuju ke lantai atas di mana Nisa menyewa kamar khusus buatnya dan juga buat Rendra, tunangannya.
Aku mengetuk pintunya dengan pelan dan tak lama kemudian Nisa membuka pintu dan menatapku dengan khawatir.
"Anna!! Kau disini?! Masuklah!" ucapnya mempersilahkan. "Kau kenapa, Manis? Mata-mu sembab!! Apa kau habis menangis?" tanya-nya langsung mengusap wajahku.
"Aku tidak mau keluar, Nisa. Aku malas bertemu dengan Rama," ucapku terisak. "Kau bilang saja pada rekan-rekan bisnismu kalau modelmu ini sedang tidak enak badan," ucapku berusaha meminta pengertian.
"Aku rasa Tuan Rama adalah pria yang baik, Anna. Aku heran kenapa kau bisa sangat membencinya?! Apakah kalian pernah ada hubungan?!" tanya Nisa, penasaran.
"Pernah Nisa, tapi dulu," ucapku lirih.
"Hubungan apa, Sayang? Katakanlah," perintah Nisa, ingin tahu. Dengan pelan tapi pasti aku mulai menjelaskan segalanya.
>>>>>> flashback on Flashback masih belum selesai ya, Pembaca ... tenang ... gak usah terburu-buru, wkwkwkwkwkwkwkwk
sekarang tinggal tekan Love beserta tombol follow, Sayang. Maaf masih banyak kesalahan dalam kepenulisan, terima kasih ....
TBC.