When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cahaya merapikan meja kerjanya. Ia sekarang resmi diangkat sebagai pengganti atasannya terdahulu. Pak Daffa. Aya baru tahu kalau pak Daffa ternyata adalah paman Surya. Hal itu ia ketahui saat menjenguk atasannya itu. pak Daffa berpesan kalau ia mesti sabar dalam menghadapi keponakannya itu. Laki laki yang belum bisa mengatur emosinya dalam bekerja. Sebentar lagi ia akan pulang, namun ada satu jadwal yang harus ia cek. Kapan ia harus bertemu Surya untuk sebuah kencan. Aneh, ia harus mengisi story sang bos di ig dengan memposting foto saat bos makan berdua sang pacar bayaran. Tapi yang kelihatan hanya punggungnya saja. Ponselnya berdering. Telpon dari Surya. Ia berdecak, pasti ia diminta segera sampai di lokasi. Sementara sebagai pimpinan yang baru, ia punya banyak sekali pekerjaan.
