"Om Kenz!!!" Lirih kedua wanita yang mendengar suara itu secara bersamaan, saat mereka mendengar nam Om Kenz disebutkan oleh ketua himpunan mahasiswa di kampusnya.
"Dia menyebut nama Om Kenz, dia menyebut nama Om Kenz bukan nama Om orang yang Aku kenal kan? Ini tidak mungkin suatu kebetulan, bahwa aku terlibat masalah dengan orang yang sudah memiliki calon atau enggak sudah punya istri. Tidak mungkin, Difa. Benar-benar tidak mungkin, aku benar-benar dalam masalah besar, kalau sampai dugaan kita benar, bahwa orang yang disebut oleh ketua kita itu adalah Om Kenz yang aku kenal juga. "Ujar orang dengan ketidak percayaannya, kalau sampai Om Kenz yang disebut oleh orang yang ada di dalam ruangan yang tertulis KAHIM itu adalah Om Kenz yang Ara kenal. Ara langsung menarik tangan Difa meninggalka
