Sore itu, udara terasa begitu dingin meskipun di luar tidak ada angin yang berhembus. Dakota berdiri di depan ibunya, matanya penuh dengan kemarahan yang tak bisa disembunyikannya. Pertengkaran sengit antara dirinya dan Lindsey—ibunya—baru saja mencapai puncaknya. Setiap kata yang mereka ucapkan seperti pisau tajam yang saling menusuk hati satu sama lain. Dakota merasa bahwa tidak ada lagi jalan untuk mendamaikan perbedaan pandangan mereka. "Aku pergi dan tak akan kembali lagi!" bentak Dakota dengan suara bergetar, tangannya sudah memegang gagang pintu. "Aku tidak bisa tinggal di sini jika kau terus-menerus memaksaku untuk menjadi orang yang bukan diriku!" Wajah Lindsey dipenuhi oleh kemarahan dan kecemasan. "Jangan pergi, Dakota! Kau tidak mengerti apa yang kau lakukan! Pikiran dan